Dipublikasikan dalam Opini Jambi Ekspres oleh Indria Mayesti, Senin 4 Feb 2013
Dengan diberlakukannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah, merupakan momentum terjadinya pergeseran paragdigma sistem
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang semula bercorak sentralistik menjadi
desentralistik, atau yang lebih dikenal dengan otonomi daerah. Otonomi daerah merupakan kewenangan hakiki
yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai
urusan penyelenggaraan pemerintahan bagi kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat. Dengan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan daerah, optimalisasi dan efisiensi dinas/badan/bagian/kantor serta
unit-unit terkait lainnya melalui peningkatan prestasi kerja pegawai atau karyawan.
Karyawan adalah salah
satu sumber daya yang harus dioptimalkan daya kerjanya. Karyawan yang
berprestasi akan mendatangkan hasil guna yang diharapkan yaitu berupa
terjadinya efesiensi dan efektifitas di semua sektor. Lebih lanjut hasil yang
diinginkan oleh setiap daerah berupa peningkatan Pendapatan Asli Daerah akan
tercapai. Untuk meningkatkan prestasi kerja tersebut, perlu adanya motivasi
yang diberikan oleh pimpinan dalam suatu organisasi. Suatu organisasi akan berhasil
dalam mencapai tujuan program-programnya
bila orang-orang yang bekerja dalam organisasi itu dapat melakukan tugas-tugas
dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung jawab masing-masing. Agar
orang-orang dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
maka diperlukan seorang pemimpin yang dapat memotivasi dan mengarahkan segala
sumber daya yang ada kearah pencapaian tujuan, salah satunya dengan pemberian
promosi dan mutasi. Namun pemberian promosi dan mutasi sebaiknya dilakukan
melalui tahapan-tahapan yang telah ditetapkan dan sebelumnya terlebih dahulu
dilakukan analisa jabatan.
Analisis Jabatan
Untuk membantu organisasi mencapai
tujuannya, diperlukan sumber daya manusia yang tepat, yang memiliki kemampuan
sesuai dengan beban tugas yang harus dilaksanakan supaya tugasnya dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan sebuah ilmu yang mempelajari
bagaimana seharusnya sebuah organisasi me-manage
sumber daya manusia yang tersedia yang dikenal dengan MSDM. Sofyandi (2003: 6)
mengemukakan definisi manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai suatu
strategi dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,
organizing, leading & controling, dalam setiap aktivitas/fungsi
operasional SDM mulai dari proses penarikan, seleksi, pelatihan dan
pengembangan, penempatan yang meliputi promosi, demosi, transfer, penilaian
kinerja, pemberian kompensasi, hubungan industrial, hingga pemutusan hubungan
kerja, yang ditujukan bagi peningkatan kontribusi produktif dari SDM organisasi
terhadap pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan efisien.
Definisi
jabatan menurut Wursanto (1991: 39) adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang pegawai dalam susunan suatu
organisasi. Jabatan berkaitan dengan serangkaian pekerjaan yang akan dilakukan
dan persyaratan yang diperlukan untuk melakukan tugas tersebut dan kondisi
lingkungan di mana pekerjaan tersebut dilakukan. Data yang dikumpulkan secara
lebih rinci meliputi tugas-tugas (duties), tanggung jawab (responsibility),
kemampuan manusia (human ability), dan standar unjuk kerja (performance
standard). Istilah analisis adalah terjemahan dari kata to analyze
yang berarti ”menguraikan”. Jadi analisis jabatan berarti menguraikan suatu
jabatan menjadi beberapa tugas (task).
Dari definisi mengenai analisis jabatan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis jabatan merupakan upaya untuk
mendapatkan informasi mengenai suatu jabatan dan syarat-syarat yang diperlukan
untuk dapat memegang jabatan tersebut dengan baik. Dari pengertian-pengertian
tersebut, terlihat bahwa analisis jabatan merupakan suatu proses yang sangat
penting dalam MSDM. Melalui analisis jabatan, akan diketahui berapa
posisi/jabatan yang seharusnya ada dalam suatu organisasi dan kemampuan apa
yang dibutuhkan oleh pemegang jabatan.
Analisis jabatan mempunyai banyak manfaat bagi pimpinan untuk memecahkan salah satu masalah kepegawaian bertalian dengan tugas yang harus dilaksanakannya.
beberapa manfaat dari hasil analisis jabatan antara lain membantu dalam hal : (1) penarikan, seleksi dan penempatan tenaga kerja (2) pendidikan dan latihan kerja yang harus dilakukan (3) penilaian jabatan (4) perbaikan syarat-syarat pekerjaan (5) perencanaan organisasi (6) pemindahan dan promosi. Dengan analisis jabatan dapat diperoleh petunjuk-petunjuk tentang kualifikasi yang harus dimiliki oleh tenaga kerja agar dapat menunaikan tugas sesuai dengan jabatan yang akan diserahkan kepadanya.
Analisis jabatan mempunyai banyak manfaat bagi pimpinan untuk memecahkan salah satu masalah kepegawaian bertalian dengan tugas yang harus dilaksanakannya.
beberapa manfaat dari hasil analisis jabatan antara lain membantu dalam hal : (1) penarikan, seleksi dan penempatan tenaga kerja (2) pendidikan dan latihan kerja yang harus dilakukan (3) penilaian jabatan (4) perbaikan syarat-syarat pekerjaan (5) perencanaan organisasi (6) pemindahan dan promosi. Dengan analisis jabatan dapat diperoleh petunjuk-petunjuk tentang kualifikasi yang harus dimiliki oleh tenaga kerja agar dapat menunaikan tugas sesuai dengan jabatan yang akan diserahkan kepadanya.
Oleh karena itu, analisis jabatan dapat
membantu pimpinan dalam melakukan penarikan, seleksi, dan penempatan tenaga
kerja pada suatu jabatan yang tersedia secara tepat, suatu ketepatan dalam
menempatkan tenaga kerja pada suatu jabatan berarti mencegah pemborosan waktu,
tenaga maupun biaya sehingga dapat membantu tercapainya suatu efisiensi
semaksimal mungkin bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Analisis
jabatan dapat pula memberikan manfaat bagi pimpinan untuk mengadakan
penyederhanaan dan perbaikan syarat-syarat pekerjaan dalam rangka meningkatkan
produktifitas dan efisiensi, selain itu analisis jabatan juga dapat membantu
pimpinan dalam menyusun organisasi apabila telah diketahui batas-batas dan
kualifikasi yang diperlukan untuk setiap jabatan atau pekerjaan serta hubungan
antara jabatan atau pekerjaan yang satu dengan yang lain.
Promosi dan Mutasi
Promosi dan mutasi adalah dua kata yang
memiliki penerimaan yang berbeda bagi seorang pegawai atau karyawan . Kata Promosi bagi
pegawai bisa berarti sesuatu yang positif tetapi kata mutasi bisa berarti
sesuatu yang negatif , kenapa bisa demikian?. Hal ini dikarenakan bila seorang pegawai
mendapat promosi selalu dikaitkan bahwa pegawai dimaksud telah bekerja dengan
baik sehingga mendapat kesempatan untuk memperoleh peningkatan jenjang atau
golongan yang lebih tinggi dan selanjutnya berimbas pada kenaikan pendapatan
atau gaji, tetapi sebaliknya seorang yang dimutasikan atau dipindahkan selalu
dikonotasikan sebagai sesuatu yang bersifat negatif atau dianggap karyawan
dimaksud telah berbuat sesuatu kesalahan sehingga dirasa perlu untuk dihukum
dengan cara diletakkan disuatu tempat atau bidang pekerjaan yang levelnya lebih
rendah.
Padahal
mutasi pegawai adalah suatu hal yang biasa dalam dinamika pekerjaan, seperti
yang sudah dijelaskan dalam sebuah analisa jabatan akan ditemukan kesalahan
penempatan seorang karyawan seperti bidang pendidikan yang tidak tepat , kurangnya
tingkat keahlian atau keterampilan yang dimiliki sehingga dirasa perlu
dipindahkan ketempat yang lebih tepat sehingga akan terjadi efektifitas dan
efesiensi pekerjaan. Dapat dicontohkan seorang pegawai yang memiliki pendidikan
kesehatan tidaklah tepat diletakkan pada bidang pekerjaan mengajar misalnya,
begitu sebaliknya. Sedangkan promosi seharusnya benar-benar diberikan kepada
seseorang yang benar-benar tepat seperti kesesuaian pekerjaan dengan
pendidikan, keahlian yang dimiliki, pangkat/golongan yang sudah cukup dan
syarat-syarat lainnya.
Pengertian
mutasi menurut Tanjung dan Rahmawati (2003) dapat mencakup dua pengertian yaitu
(a) Kegiatan pemindahan karyawan dari satu tempat kerja ke tempat yang baru
yang sering disebut dengan istilah alih tempat (tour of area) (b)
Kegiatan pemindahan karyawan dari tugas yang satu ke tugas yang lain dalam satu
unit kerja yang sama atau dalam perusahaan yang sering disebut dengan istilah
alih tugas(tour of duty) Kata mutasi atau pemindahan sudah dikenal oleh
sebagian masyarakat, baik dalam lingkungan perusahaan maupun di luar
perusahaan. Mutasi atau perpindahan adalah kegiatan memindahkan karyawan dari
suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sederajat.
Mutasi atau perpindahan merupakan kegiatan rutin dari perusahaan untuk
melaksanakan prinsip the right man in the right place atau orang
yang tepat pada tempat yang tepat. Adapun manfaat
Mutasi (1) meningkatkan
pengalaman, produktivitas, wawasan (2)
menyesuaikan pekerjaan dengan
ketrampilan yang dimiliki (3) menghilangkan rasa bosan, sanksi atas pelanggaran yang
dilakukan.
Promosi adalah suatu proses perubahan dari suatu pekerjaan
ke suatu pekerjaan yang lain dalam suatu hierarki wewenang dan tanggung jawab
yang lebih tinggi ketimbang dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah
dibebankan kepada diri tenaga kerja pada waktu sebelumnya.Promosi adalah suatu
proses untuk menaikkan tenaga kerja kepada kedudukan yang lebih bertanggung jawab atau dengan kata lain
seorang karyawan yang mendapatkan promosi berarti akan dibebani tanggung jawab
yang lebih sulit atau lebih besar tuntutannya. Adapun manfaat
promosi (1) mendorong karyawan bekerja giat, bersemangat, berdisiplin,
berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat tercapai (2)
mengisi kekosongan jabatan, memberikan posisi yang tepat (3) memberikan status
sosial, wewenang, tanggung jawab, serta penghasilan yang semakin besar ke
karyawan.
Untuk
itu sangat besar harapan kita bersama akan keberhasilan dari promosi dan mutasi
yang terjadi dalam sebuah dinamika organisasi, hasil yang kita harapkan
tentulah sesuatu yang bersifat positif. Dengan kata lain antara promosi dan
mutasi seharusnya saling mensinergikan satu dengan yang lainnya.
Apabila telah terjadi promosi dan mutasi berarti telah terjadi pembaharuan
antara pegawai dan karyawan dengan perusahaan atau organisasi. Lewat promosi
dan mutasi akan timbul ide, gagasan, inovasi baru yang akan meningkatkan daya
optimalisasi kinerja karyawan, semoga. (*)
Betul sekali buk , tentang promosi dan mutasi itu harus sinergi antara satu sama dengan yang lainnny. supaya pembaharuan antara pegawai dan karyawan dengan perusahaan atau organisasi. Dengan lewat promosi atau mutasi akan timbul ide,gagasan serta inovasi baru untuk meningkatkan optimalisasi kinerja karyawan supaya lebih baik .
BalasHapussaya setuju buk ...............
salam
ZULHAVIZ
tq for u coment..salam balik untuk zulhaviz
BalasHapusya sama-sama buk ....
BalasHapusbuk add haviz ya buk....